Sabtu, 13 Oktober 2012

Resume Sejarah Munculnya Sosiologi

Dharma Pusa

 Resume Sejarah Munculnya Sosiologi
1.       Latar belakang kemunculan sosiologi
Manusia lahir kedunia tidaklah sendirian. Sudah menjadi kodrat kehidupan manusia didunia untuk selalu bersama dengan yang lain.
Relasi manusia satu sama lain pada mulanya memang sederhana, yaitu antara laki-laki dan perempuan kedua insane ini kem
udian menghasilkan keturunan.
Relasi social yang mulanya sederhana menjadi kompleks dan rumit karena disebabkan oleh berbagai   kebutuhan baik individu maupun kelompok.
Kalangan ilmuwan social menilai bahwasanya ilmu sosiologi lahir dari suatu kekacauan disaat itu. Tepatnya diwilayah barat disebutkan sebuah kondisi transisi kearah masyarakat baru yang merupakan titik pertemuan antara tiga buah revolusi : revolusi politik (prancis) revolusi industri (inggris) dan revolusi intelektual (dunia Barat)
2.       Pengertian sosiologi
 Beberapa definisi tentang penegriatan sosiologi menurut para tokoh:
-            Auguste Comte (1798-1857) bapak pendiri sosiologi. Secara etimologis, sosiologi berasal dari dua kata latin yaitu, socius artinya teman logos artinya ilmu pengetahuan, jadi sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang cara berteman, berkawan, bersahabat atau cara bergaul yang baik dalam masyarakat.
-            Alvin Betrand “ sosiologi adalah studi tentang hubungan antar manusia (human  relationship)
-            Mayor Polak “ sosiologi adalah sesuatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dangan manusia, manusia dengan kelompok, kelomopok dengan kelmpok, baik formal maupun material baik statis maupun dinamis.
-            Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi “ sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses social, termasuk perubahan-perubahan social”.
-            Max Weber mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tindakan-tindakan social.
3.       Perkembangan Ilmu Sosiologi
Auguste Comte adalah orang pertama memakai istilah sosiologi. Ia membedakan antar ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu pengetahuan
Tahap pertama : Dinamakan tahap “ teologis atau fiktif “ yaitu suatu tahap ketika manusia menafsirkan gejala-gejala disekelilingnya secara teologis yaitu dengan kekuatan-kekuatan yang dikendalikan oleh ruh ( Tuhan yang maha kuasa)
Tahap kedua : yang merupakan perkembangan dari tahap pertama adalah tahap metafisik. Pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan.
Tahap ketiga : pada tahap ini manusia masih terikat oleh cita-cita tanpa verifikasi karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terikat oleh pada suatu realita tertantu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.    
4.       Objek Kajian Sosiologi
Ary Gumawan dalam bukunya menjabarkan objek kajian sosiologi sbb:
-          Struktur-struktur social adalah jalinan dari seluruh unsure-unsur social
-          Unsure-unsur social, yang pokok adalah norma social/kaidah social, lembaga social, kelompok social dan lapisan social.
-          Proses social adalah pengaruh timbale balik antara pelbagai segi kehidupan bersama
-          Perubahan social adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga social dalam masyarakat yang mempengaruhi system social, seperti nilai, sikap dan sebagainya.

5.       Metode-metode Sosiologi
-          Metode kualitatif, metode ini mengutamakan cara kerja dengan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan penilaian-penilaian data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila hasil data penelitian tidak diukur dengan angka.
-          Metode kuantitatif. Metode ini mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, table, atau uji statistic.
-          Metode historis. Metode ini merupakan metode yang mempergunakan analisis atas peristiwa masa lampau yang kemudian dirumuskan menjadi prinsip-prinsip umum.
-          Metode komparattif. Metode ini merupakan metode perbandingan antara perbandingan macam masyarakat serta segala bidangnya untuk memperoleh persamaaan-persamaan, perbedaan dan sebab-sebabnya.
-          Metode study kasus. Metode ini bertujuan mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Metode ini bias digunakan untuk menelaah suatu keadaan kelompok masyarakat setempat dan kelompok umum.
-          Mettode deduktif. Metode ini adalah suatu proses berfikir yang bermula dari pernyataan umum ke pernyataan khusus.
-          Metode induktif. Metode ini adalan suatu proses berfikiryang bermula dari pengamatan terhadap kejadia khusus yang kemudian ditarik kesimpulan secara umum. Contoh untuk mengetahui perilaku masyarakat terasing dalam mempertahankan hidupnya.
-          Metode Empiris. Metode ini adalah metode yang menyadarkan diri pada keadaan-keadaan yang dengan nyata didapat dalam masyarakat.
-          Metode rasional. Mengutamakan pemikiran dengan logika dan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.
-          Metode fungsionalis. Bertujuan meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur social dalam masyarakat.
6.       Sifat-sifat ilmu sosiologi
-          Sosiologi bersifat empiris artinya ilmu sosiologi bersifat empiris (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat hasilnya tidak spekulatif.
-          Sosiologi bersifat teoritis. Artinya ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha menyusun abtraksi dari hasil observasi.
-          Sosiologi bersifst kumulatif. Artinya teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang telah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori lama.
-          Sosiologi bersifat nenotik. Artinga dalam sosiologi dalam sosiologi yang dipersoalkan bukan baik dan buruknya fakta tertentu melainkan tujuanya untuk menjelaskan secara analitis.
Langkah-langkah dalam kajian sosiologi menurut ( Maryati) adalah sbb:
-          Mengidentifikasi masalah
-          Merumuskan masalah dan menentukan ruang lingkup penelitian
-          Memilih metode pengumpulan data
-          Mengumpulkan data
-          Menafsirkan data
-          Menarik kesimpulan
Dalam perkembanganya, kemudian sosiologi mencakup berbagai bidang garapan yang melebar, yaitu sbb:
-          Sosiologi hukum
-          Sosiologi pertanian
-          Sosiologi pendidikan
-          Sosiologi industry
-          Sosiologi ekonomi
-          Sosiologi kesehatan
-          Sosiologi politik
-          Sosiologi budaya
-          Sosiologi militer
-          Sosiologi pedesaan dan perkotaan
7.       Perkembangan Sosiologi Di Indonesia
Kajian sosiologi bisa dikatakan sudah dimulai sejak Sri Paku Buwono IV dari Surakarta ( Solo )  dalam karya berjudul “ Wulangreh “ . selain itu, Ki Hajar Dewantara tokoh dan bapak pendidikan nasional Indonesia juga memberikan konsepsinya dan sumbanganya atas perkembangan sosiologi di Indonesia terutama berkaitan dengan kosep kepemimpinan, pendidikan serta kekeluargaan di Indonesia dengan semboyannya yang terkenal, yaitu “ tut wuri handayani, ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa “. Buku kajian sosiologi juga muncul dari karya para sarjana asal Belanda yang menjadikan masyarakat Indonesia sebagai objek penelitian sosiologinya. Misalnya saja, Snouck Hourgronje, Van  Vonhollen, dan Ter Harr yang mempergunakan unsur sosiologinya dan dikupas secara ilmiah, tetapi kerangkanya masih mensosiologis dan bukan sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
Sesudah proklamasi kemerdekaan seorang sarjana Indonesia, Soenaryo Kolopaking untuk pertama kalinya memberikan kuliah sosiologi pada tahun 1948 diakademi ilmu politik di Yogyakarta ( sekarang telah menjadi Fakultas Ilmu Sosiologi dan ilmu politik universitas Gajah Mada ). Beliu memberikan kuliah dalam bahasa Indonesia yang merupakan sesuatu yang baru karna kuliah-kuliah sebelumnya masih menggunakanbahasa Belanda. Pada tahun 1950. Mulai semakin banyak orang Indonesia yang mempelajari sosiologi secara khusus sebagai ilmu pengetahua sehingga tidak hanya sosiologi semakin berkembang di Indonesia, tapi sekaligus membawa perubahan dalam sifat sosiologi di Indonesia. Selain itu Hasan Shabily juga membuat bahan sosiologi modern, disusul kemudian Mayor Polak dengan bukunya Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas , Solo Sumarjan dan Soelaiman Soemardi bukunya yang berjudul Setangkai Bunga Sosiologi (1964). Buku tersebut merupakan himpunan berbagai cuplikan dari buku-buku texb dibuat riteratur kedook sosiologi dalam bahasa inggris dan dibuat riteratur kedalam bahasa Indonesia, dan dijadikan pengantar wajib mata kuliah pengantar sosiologi pada perguruan tinggi di Indonesia maka bermunculan buku-buku sosiologi sehingga menghiasi kependidikan Indonesia.
8.       Masyarkat dan Individu Dalam kaca mata sosiologi
Apa yang menjadi inti pembahasan persoalan kajian sosiologi adalah berkaitan dengan individu, masyarakat dan hubungan diantaranya. Untuk itu kita perlu mengerti secara rinci mengenai hal tersebut:
Ø  Masyrakat, menurt Petter L. Begger adalah keselurhan kompleks hubungan manusia yasng luas sifatnya. Keselurhan itu terdiri dari bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan. Misalnya hubungan orang tua dengan anak:  hubungan antara murid, guru dan kepala sekolah, dan hubungan antra bawahan dan atasan, yang secara keseluruhan hubungan yang luaas itu disebut masyarakat.
Ø  Individu, konsep individu yang dimaksud disini adalah konsep sosiologi, artinya hal ini berbeda dengan konsep social yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan konsep indvidu dqalam ilmu lainnya. Individu dalam konsep social yang digunakan dalam kehidupan seharri-hari menuju pada seorang individu. Dalam konsep sosiologis, individu yanag menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, memiliki fikiran mempunyai kehendak memiliki kebebasan, memberi arti pada sesuatu, serta mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya. Intinya invidu merupakan subjek yang bertindak, actor. 
Ø  Hubungan individu dan masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu yang mem\pelajari proses atau interaksi antar sesama individu serta antar individu dan masyarakat. Hal ini hampir sama dengan ilmu antqropologi mengamati interaksi masyarakat pedalaman (Hubungan kekerabatan dan cara bagaimkana kerja untuk mendapatkan makanan), sedangkan antropologi mengjkaji hasil dari interaksi tersebut, seperti hasil hubungan kekerabatan masyarakat pedalaman didasarkan pada garis keturunan ayah. (Orang Batak) pengertian hubungan disini bererti bahwa kedua kenyataan, yaitu subjektif dan objektif saling menentkan, yang satu tidak ada tanpa yang lain.
9.       Kebudayaan dan kpribadian.
Didalam usahanya, manusia menjalin hidup pribadi dan bersosial. Mereka kemudian menciptakan tradisi, budaya, maupun adat istiadat. Dalam bersosial manusia berusaha mempertahankan identitas kepribadiannya. Pendidikan ikut berperan serta dalam mengelola budaya dan mengambangkan kepribadian manusia secra utuh dan baik.





                                                                                                                                                                                      

2 komentar:

  1. belajarlah menghargai diri anda, agar anda berharga bagi orang lain

    BalasHapus
  2. seseorang berharga itu bukan untuk dirinya semata, tapi untuk dirinya dan untuk halayak orang bayak

    BalasHapus